Pagi itu, memang berbeda dar hari biasanya. Pagi itu rasanya spesial untukku pribadi, dan ku rasa teman teman juga merasakan hal yang sama. Hari ini jadwal kami hunting, out of the usual box out of school out from everything usually, yeah it's a special day! XD setidaknya seharusnya begitu. Kami hari ini kunjungan ke Taman Safari.
Kawan kawanku kala itu sudah berangkat duluan, menuju tempat lokasi dengan
ngeteng angkot di sana sini, dan akhirnya sampai. Alhamdulillah. Beda dengan aku. Hmm.. pagi itu
sesuatu menyita waktuku sebentar tuk tinggal lebih lama dari yang lain. Ya, akhirnya ku putuskan untuk tidak naik angkot, karena ingin cari suasana baru.
Akhirnya yasudah, naik becak aja, bareng temanku Novi. Dia setuju, akupun setuju dan akhirnya kami sepakat berangkat. Di tengah perjalanan, kami berpikir. Kalau begini terus kapan nyampenya, mending kita naik kereta aja. Ngaco memang, sejak kapan ke taman safari naik kereta dari Bogor? Ush, lupakan ide itu. Kami berpikir kembali dan muncullah ide untuk: ''bagaimana kalau naik bis?'' okeh, good idea. Dengan begitu perjalanan becak kami tak lama berakhir dan beralih ke bis. Di bis, kami langsung aja naik. Ngobrol ngobrool sana sini, dan ternyata kami melupakan sesuatu: helm. Petugas pemeriksa tiketpun datang. Oh tidak, ini berbahaya. Kami lupa beli karcis, ya karcis, bukan helm. Tertangkaplah kami.
Lantas orang itu memberikan kami selembar surat peringatan berwarna putih dengan garis garis merah juga lambang polisi, dan di situ ia katakan kami harus ikut sidang di pengadilan Bogor, atau denda sesuai kesalahan anda di kantor Polisi cimanggu. Orang itu menyita kartu identitasku dan ya, aku harus rela mengambilnya di kantor polisi atau di pengadilan.
Suram sekali jaman ini, pikirku kala itu. Aku tak habis pikir kenapa cuma gara gara beginian doang jadi begini. Ush, mungkin ini jalan takdir. Tapi, kenapa dia menyita itu dariku ya, kenapa ga langsung bayar di tempat aja. entahlah. Aku tak habis pikir mengapa ini semua harus terjadi *nyanyi*.
Sunyi, semuanya seakan berakhir di sini *back sound lagu galau*.
Mau move on dari kegalauan inipun rasanya tak bisa. Okeh, kalau begini, terus begini lama lama ku bisa jadi... entahlah. akhirnya ku putuskan tuk angkat telpon dan menekan tombol 0878********. Telpon tersambung dan tak lama kemudian telpon terangkat. Mom. Assalamu'alaikum mom, akuu punya kabar lho.. sebenarnya aku tak kuasa memegang telpon itu, tak tega rasanya. Tapi gimana lagi, aku butuh solusi. Solusi, gimana aku ke kantor polisi nanti? ah, sudah akhirnya ku ceritakan kejadian barusan. Mom, terkejut dan sama, bingung juga mau ngapain. Akhirnya, saran mom, aku hubungi orang yang berpengalaman aja, lebih baik begitu. Lha, siapa orang yang berpengalaman? Duh, rasanya hari semakin runyam saja. Acara spesial, jadi berantakan kaya gini. Tapi, apapun hadapilah.
Di suatu tempat, aku bertemu dengannya, sang berpengalaman. Wajahku kala itu, tampak galau sedih suram apalah itu. Aku mengobrol dengannya.
'' Iya, ada yang bisa dibantu? '' tanyanya penasaran melihat wajah kami yang tak beres. Kami masih diam, belum sanggup mengatakan apa apa. Orang itu menunggu sebentar, tapi kami tak kunjung menjawabnya. Akhirnya '' Kalau tak ada... '' '' Ada kak... '' akhirnya salah satu dari kami angkat bicara. '' Ada apa? '' '' Jadi, tadi itu kami lupa membeli karcis di bis, terus kami kena denda dan harus datang ke kantor polisi dan kami belum berpengalaman, bisakah kakak membantu kami? '' jawab kami dengan penuh harap. '' Oh, itu mah gakpapa, gak masalah. Dulu juga kakak pernah kaya gitu. Pengalaman kakak dulu itu ...'' Ia cerita tentang penglamannya, nostalgia ceritanya gituu. Mendengar cerita itu aku jadi makin yakin, bahwa ini bukan hal yang sulit ternyata. Prosesnya mudah. Pikiranku terasa diputar balik. Aku tak merasa suram lagi. Nasihat nasihatnya barusan seakan mengubah mindsetku, ini baik baik saja.
Sejak saat itu, aku tak lagi galau. Memang, dari sini aku akhirnya mengambil pelajaran. Lain kali harus hati hati melakukan sesuatu. Usahakan persiapkan dengan baik segala sesuatunya. Pun kalau nanti ada masalah di jalan, jangan panik, tawakal. Dzikir dan yakinlah pasti segala sesuatu itu ada jalan keluarnya. Terlebih kalau masalahnya sama manusia, kan bisa diajak ngobrol, komunikasi.
Thanks Allah for giving me this kind of 'gifts', for giving me hikmah, for giving me lesson in every single day...
And also thank you for staying and reading this 'tulisan aneh' hehe... Thank you for coming...
By : sardiny
*NB: Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan tempat waktu kejadian itu semata mata kebetulan belaka, ingat ini fiktif, ok! ;)