Sabtu, 27 Juli 2013

My Little Shots

Shots. Laba laba ini, tiba tiba muncul waktu aku lagi lesehan di saung dekat rumah. Cantik nian memang. Warnanya yang exotis hitam dengan glowing orange nya itu, unik rasanya. Jarang jarang nemu yang kaya gini. Ada juga, belalang kecil warna hijau. Kalo dulu zaman saya masih bocah, temen temen menamakan ini belalang pocong *perasaan mana kain kafannya ya?. Eh, tapi kalau yang ini beda deh. Soalnya ga mirip pocong. Jadi, anggap saja ini belalang hijau *eits ngarang. Selain dua makhluk kecil itu, ada juga little growing plant. Tanaman hijau ini, menginspirasi saya. Ia tumbuh di atas sebuah ranting pohon besar yang sudah mati. Tapi, meski begitu kecil ukuran tumbuhannya, ia gak menyerah. Dan ia hidup. Ia menjadi cahaya hijau mungil, di tengah ranting pohon yang mati. Jadi, mumpung waktu itu saya sedang pegang kamera, coba coba deh jeprat jepret. Fotonya biasa saja, gak bagus bagus amat. Tapi The Creator of these makhluk hidup itu yang luarr biasa. So, let's pray Subhanallah...  
Spider ohh spider

oh little Spider, don't give up!
Little belalang, keep growing baby!

My little dear, don't stop shining

Jumat, 26 Juli 2013

Tonight’s new lesson: Fisika



Kalau liburan, berlibur itu biasa.

Kalau sekolah, belajar itu memang biasanya begitu.

Tapi kalau liburan, tetep belajar ngapain coba nih orang?

Ya, Alhamdulillah hari ini akhirnya tiba juga saatnya. Saat yang ditunggu-tunggu telah tibaa *jeng jeng, sya la la la ~ * Lha, emang ada apa? Emangnya pada mau tahu ada apa. Ga ada apa apa sih, sebenarnya. Ini, hanya a little holiday work. Yeah, daripada di rumah aktifitas gajelas, akhirnya supaya lebih jelas sedikit, aku dan Fitri mutusin buat hang out bareng. Ga jauh-jauh cuma di halaman deket rumah (ini kemarin), atau di sekolah kita tercintah: Insantama (nah, ini hari ini).

Usai acara bukber bareng spesial di rumah Rahma (it was awesome, thank you so much Rahma’s family ^_^), di pagi hari setelahnya kami putuskan tuk hang out bareng buku fisika di Intam. Schedule awalnya pagi, sebelum dzuhur, tapi karena kendala ini dan itu, nunggu waktu jum’atan selesai, baru bisa naik angkot, terpaksa jadwal hari ini digeser sedikit jadi aga siang ba’da dzuhur. Setelah ber-angkot ria sekian lama, akhirnya kamipun tiba di Gunung batu, dan mulai menapaki jalanan dari SD gunung batu menuju lokasi: Intam. Lumayan, kini kaki ini merasakan kembali sensasinya long march dari depan pangkalan ojek ke Intam. Luarrrbiasa.

Di sekolah, langsung deh kembali ke laptop. We started to learn together. Me, as the girl of nostalgia pelajaran tahun lalu, and Fitriah as my partner. I don’t think that I’m teaching her, coz she’s a smart girl insyaAllah. So, we just learned together. Oh ya, sebelum kami memulai semua kegiatan ini, ada selembar kertas penting, and it’s a dream paper. Mohon do’anya semoga dream paper kami becomes real alias menjadi nyata (aamiin).

And the lesson finally began. Not really much for today. Just about umm besaran, satuan dan angka penting. Chekitout #._.#





Kamis, 25 Juli 2013

No more 'galau'

Pagi itu, memang berbeda dar hari biasanya. Pagi itu rasanya spesial untukku pribadi, dan ku rasa teman teman juga merasakan hal yang sama. Hari ini jadwal kami hunting, out of the usual box out of school out from everything usually, yeah it's a special day! XD setidaknya seharusnya begitu. Kami hari ini kunjungan ke Taman Safari.

Kawan kawanku kala itu sudah berangkat duluan, menuju tempat lokasi dengan ngeteng angkot di sana sini, dan akhirnya sampai. Alhamdulillah. Beda dengan aku. Hmm.. pagi itu sesuatu menyita waktuku sebentar tuk tinggal lebih lama dari yang lain. Ya, akhirnya ku putuskan untuk tidak naik angkot, karena ingin cari suasana baru.

Akhirnya yasudah, naik becak aja, bareng temanku Novi. Dia setuju, akupun setuju dan akhirnya kami sepakat berangkat. Di tengah perjalanan, kami berpikir. Kalau begini terus kapan nyampenya, mending kita naik kereta aja. Ngaco memang, sejak kapan ke taman safari naik kereta dari Bogor? Ush, lupakan ide itu. Kami berpikir kembali dan muncullah ide untuk: ''bagaimana kalau naik bis?'' okeh, good idea. Dengan begitu perjalanan becak kami tak lama berakhir dan beralih ke bis. Di bis, kami langsung aja naik. Ngobrol ngobrool sana sini, dan ternyata kami melupakan sesuatu: helm. Petugas pemeriksa tiketpun datang. Oh tidak, ini berbahaya. Kami lupa beli karcis, ya karcis, bukan helm. Tertangkaplah kami.

Lantas orang itu memberikan kami selembar surat peringatan berwarna putih dengan garis garis merah juga lambang polisi, dan di situ ia katakan kami harus ikut sidang di pengadilan Bogor, atau denda sesuai kesalahan anda di kantor Polisi cimanggu. Orang itu menyita kartu identitasku dan ya, aku harus rela mengambilnya di kantor polisi atau di pengadilan.

Suram sekali jaman ini, pikirku kala itu. Aku tak habis pikir kenapa cuma gara gara beginian doang jadi begini. Ush, mungkin ini jalan takdir. Tapi, kenapa dia menyita itu dariku ya, kenapa ga langsung bayar di tempat aja. entahlah. Aku tak habis pikir mengapa ini semua harus terjadi *nyanyi*.
Sunyi, semuanya seakan berakhir di sini *back sound lagu galau*.

Mau move on dari kegalauan inipun rasanya tak bisa. Okeh, kalau begini, terus begini lama lama ku bisa jadi... entahlah. akhirnya ku putuskan tuk angkat telpon dan menekan tombol 0878********. Telpon tersambung dan tak lama kemudian telpon terangkat. Mom. Assalamu'alaikum mom, akuu punya kabar lho.. sebenarnya aku tak kuasa memegang telpon itu, tak tega rasanya. Tapi gimana lagi, aku butuh solusi. Solusi, gimana aku ke kantor polisi nanti? ah, sudah akhirnya ku ceritakan kejadian barusan. Mom, terkejut dan sama, bingung juga mau ngapain. Akhirnya, saran mom, aku hubungi orang yang berpengalaman aja, lebih baik begitu. Lha, siapa orang yang berpengalaman? Duh, rasanya hari semakin runyam saja. Acara spesial, jadi berantakan kaya gini. Tapi, apapun hadapilah.

Di suatu tempat, aku bertemu dengannya, sang berpengalaman. Wajahku kala itu, tampak galau sedih suram apalah itu. Aku mengobrol dengannya.

'' Iya, ada yang bisa dibantu? '' tanyanya penasaran melihat wajah kami yang tak beres. Kami masih diam, belum sanggup mengatakan apa apa. Orang itu menunggu sebentar, tapi kami tak kunjung menjawabnya. Akhirnya '' Kalau tak ada... '' '' Ada kak... '' akhirnya salah satu dari kami angkat bicara. '' Ada apa? '' '' Jadi, tadi itu kami lupa membeli karcis di bis, terus kami kena denda dan harus datang ke kantor polisi dan kami belum berpengalaman, bisakah kakak membantu kami? '' jawab kami dengan penuh harap.  '' Oh, itu mah gakpapa, gak masalah. Dulu juga kakak pernah kaya gitu. Pengalaman kakak dulu itu ...''  Ia cerita tentang penglamannya, nostalgia ceritanya gituu. Mendengar cerita itu aku jadi makin yakin, bahwa ini bukan hal yang sulit ternyata. Prosesnya mudah. Pikiranku terasa diputar balik. Aku tak merasa suram lagi. Nasihat nasihatnya barusan seakan mengubah mindsetku, ini baik baik saja.

Sejak saat itu, aku tak lagi galau. Memang, dari sini aku akhirnya mengambil pelajaran. Lain kali harus hati hati melakukan sesuatu. Usahakan persiapkan dengan baik segala sesuatunya. Pun kalau nanti ada masalah di jalan, jangan panik, tawakal. Dzikir dan yakinlah pasti segala sesuatu itu ada jalan keluarnya. Terlebih kalau masalahnya sama manusia, kan bisa diajak ngobrol, komunikasi.

Thanks Allah for giving me this kind of 'gifts', for giving me hikmah, for giving me lesson in every single day...
And also thank you for staying and reading this 'tulisan aneh' hehe... Thank you for coming...

By : sardiny

*NB: Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan tempat waktu kejadian itu semata mata kebetulan belaka, ingat ini fiktif, ok! ;)

Rabu, 24 Juli 2013

Untaian Curahan Kenang dan Harap


Dahulu keyakinanku begitu menggebu
Aku begitu senang berada di sini
Kau yakinkan diriku inilah jalan yang indah tuk ku pilih
Kau, disampingku bisikkan semangat untukku
Ku hadapi segalanya dengan senyuman, indah bersamamu
Canda dan tawamu hibur hari hariku
Semuanya seindah pelangi
Secerah bintang rembulan di gelapnya malam

Ingatkah kau
Di kala masalah seakan tiada henti mengusik kita
Di kala hidup seakan gelap gulita
Seakan penderitaan tak kunjung usai
Seakan dunia hampa, tak ada bahagia
Kita saling mendukung
Jujur, tanpa dusta di antara kita
Kata kata dari bibirmu
Semua legakan hari hariku
Kobarkan semangat kembali

Tapi, ada apa hari ini
Mengapa semua itu seakan lenyap tak bersisa
Tak seperti dulu lagi
Tak sesejuk dulu lagi
Jauh, mengapa sekarang begitu jauh
Kata yang kini terucap
Tak selembut dulu lagi
Seakan kini saling tersakiti
Mengapa? Apa yang terjadi?

Adakah salahku yang belum termaafkan
Adakah tingkahku yang salah
Sehingga semuanya jadi begini, sesuram ini  
Mungkinkah ini egoku
Atau hanya perasaanku
Sobat, maafkanlah aku
Ya Rabb, ampunkanlah daku
 
Ya Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui isi hati
Aku tahu, aku bukan siapa siapa
Bukan makhluk sempurna
Aku hanya hambaMu yang penuh dosa
Meski begitu,
Semua harap ku hanya padaMu
Yang Maha mendengar do’a
Yang Maha mengampuni dosa
Sang Cahaya di atas segalanya
Pintaku padaMu Ya Allah
Ku mohon, ku mohon padaMu
Tunjukilah kami jalan yang lurus
Jalan orang orang yang Engkau ridloi
Jalan mereka yang Engkau beri nikmat
Bukan jalan mereka yang sesat
Sebelum semua ini berakhir sudah
Sebelum penyesalan kala itu tak berarti lagi

Minggu, 21 Juli 2013

More Than Words

Hopes. Here begins. Remember our baloons last day semesta? I just imagine those baloons are reflections of our dreams, opur plan, our hopes that already written in the book 'be thebest not biasa', already talked with our sisters adik and kakak tua... It seems like we give our dreams back to the Lord of the world, Allah. It's a symbol of our tawakal :)

Continue. Don't stop in dreaming and planing. The next step we have to do is learn. Not only from the books ofcourse. but also the reality insyaAllah.

Keep spirit, keep fighting. Never give up. Do something, talk something, write something.


You know, in insantama boarding school, my bed is my first choice to study on it. it's comfort and relax. Read books, write something, learn something on it is so wonderfull...


Dear mom and dad, teachers, friends... I'm nothing without you... Oh God, The Lord of the world, guide us